Jumat, 15 Januari 2010

Sosial Sumatera Utara dan Sumatera Barat


Sosial Sumatera Utara

Dalam hal sosial kemasyarakatan saya mengambil dari Suku Batak yaitu sistem kemasyarakatan Tungku nanTiga atau oleh masyarakat setempat disebut Dalihan Na Tolu yakni hula-hula,dongan tobu dan boru ditambah sihal-sihal.Hula-hula adalah pihak keluarga istri menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat istiadat Batak. Dongan Tobu adalah saudara laki-laki satu marga, saling menopang saling berdekatan terkadang bertengkar maka dipesankan kepada orang Batak harus bijaksana kepada saudara semarga. Boru adalah pihak keluarga yang mengambil istri dari satu marga menempati posisi paling rendahsebagai 'parhobas'atau pelayan baik dalam pergaulan sehari-hari ataupun dalam upacara adat. Walaupun berfungsi sebagai pelayan tetapi tidak diperlakukan aemena-mena melainkan harus diambil hatinya.


Sosial Sumatera Barat

Di Sumatera Barat terdapat pemerintahan terkecil yaitu Nagari. Nagari dipimpin oleh seorang wali nagari dan dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh beberapa orang Kepala Jorong. Biasanya yang dipilih sebagai wali nagari adalah orang yang dianggap paling menguasai tentang semua aspek kehidupan dalam budaya Minagkabau sehingga mampu menjawab setiap persoalan yang dihadapi anak nagari. Dalam sebuah nagari dibentuk kerapatan adat nagari, yakni lembaga yang beranggotakan Tungku Tiga Sajarangan, yang merupakan perwakilan anak nagari. Keputusan-keputusan penting yang akan diambil selalu dimusyawarahkan antara wali nagari dan tungku tiga sajarangan di balai adat atau balairung sari nagari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar